Istilah ini mungkin kurang tepat karena batuk itu sendiri bukanlah penyakit, melainkan salah satu gejala suatu penyakit. Karena itu yang disebut dengan obat batuk sifatnya hanya dapat meringankan batuk, bukan menyembuhkan batuk. Batuk akan berhenti bila penyakit yang sebenernya
(yang menyebabkan batuk) telah disembuhkan.
Yang utama, jangan sembarangan memberikan obat untuk meringankan batuk apalagi yang jenis over the counter (OTC/ dapat dibeli bebas) kepada bayi atau anak Anda.Pastikan lebih dahulu dengan dokter, apakah bayi atau anak Anda benar-benar memerlukannya. Hal ini penting dilakukan, karena bila memang ternyata bayi atau anak Anda memerlukan obat untuk meredakan batuk, obat tersebut harus aman untuknya dan dosis pemberiannya juga tepat.
Penelitian yang dilakukan oleh WHO menghasilkan temuan berikut; meskipun masih aman jika digunakan sesuai dosis, ternyata obat (yang so-called obat batuk) tidak banyak membantu untuk meredakan batuk yang disebabkan oleh colds dan flu. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk membersihkan paru-paru dan saluran nafas dari berbagai “benda”, seperti dahak, sel-sel mati dan bakteri ketika terjadi infeksi, atau benda asing lainnya, dengan cara mengeluarkannya.
Berdasarkan cara kerjanya, secara umum ada 2 tipe obat untuk meredakan batuk, yaitu ekspetoran dan supresan. Obat ekspetoran bersifat dapat mengencerkan lendir atau dahak sehingga mudah dikeluarkan melalui batuk. Sedangkan supresan bekerja untuk meredakan batuk kering.
Beberapa merk “obat batuk” juga mengandung bahan yang sedikit sedatif (menimbulkan efek kantuk). Penting untuk diingat juga, penggunaan “obat batuk” OTC tidak boleh terlalu lama.
Cara terbaik untuk menangani batuk adalah segera mencari tahu akar masalah (penyakit sebenarnya) yang menyebabkan si kecil Anda batuk.
0 comments:
Posting Komentar