Infolinks In Text Ads

Akibat Fatal Jika Terkena Hipertensi

Hipertensi terjadi seperti sebuah selang kecil tipis berisi terlalu banyak air yang menekan. Bila tertekan terus, selang akan bocor dan pecah (Lysis) (Saraswati. S, 2009).

1.Bila sumbatan terjdi di pembuluh otak, timbullah stroke.
2.Bila terjadi di pembuluh darah jantung, jadilah serangan jantung.
3.Bila kerusakan terjadi di pembuluh darah diretina mata, bisa menyebabkan kebutaan.
4.Bila mengenai pembuluh darah di ginjal, bisa menyebabkan gagal ginjal.
Hipertensi primer terjadi akibat dampak dari gaya hidup seseorang, dan faktor lingkungan, serta beberapa faktor yang belum jelas diketahui penyebabnya. Mungkin karena faktor-faktor usia, kurang olahraga, stres psikologis, keturunan, dan lain-lain. Sekitar 90 % pasien hipertensi diperkirakan termasuk kategori ini.

Sedangkan, hipertensi sekunder adalah hipertensi akibat dari adanya penyakit lain, misalnya ginjal yang tidak berfungsi, pemakaian kontrasepsi oral, atau terganggunya keseimbangan hormon yang merupakan faktor pengatur tekanan darah, dan lain-lain. Sekitar 5-10% penderita hipertensi sekunder berhubungan dengan penyakit ginjal, 1-2% berhubungan dengan kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya, pil KB). Sedangkan sisanya disebabkan oleh berbagai faktor lain.

Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif, stres, alkohol, ataupun garam dalam makanan dapat memicu terjadinya hipertensi bagi orang tertentu yang memeiliki kepekaan faktor keturunan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu. Jika stres berlalu, tekanan darah biasanya akan normal kembali. Organ-organ penjaga yang membuat tekanan darah meliputi:
1.Jantung
2.Pembulu Darah
3.Otak dan System Saraf Otonomik (saraf kehidupan)
4.Ginjal
5.Sebagian Hormon (Hormon Kortison, Adrenalin, Aldosteron, Hormon Tiroksin, Hormon Antinatriuretik Peptid)
Sebagian ini terlibat dalam mempertahankan tekanan darah senantiasa konstan normal (Santoso. D, 2010).

Jadi, beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder adalah;
1.Penyakit-penyakit ginjal, misalnya stenosis arteri renalis, pielonefretis, glomerulonefretis, tumor-tomor ginjal, polikista ginjal, dan lain-lain.
2.Kelainan hormonal, misalnya hiperaldosteronisme, sindroma cushing, dan feokromositoma.
3.Obat-obatan tertentu, misalnya pil KB kortikosteroid, sikllosporin, eritropoetin, kokain, alkohol, dan kayu manis.
4.Penyebab lain, seperti koartasio aorta, preeklamsi pada kehamilan, perforia intermitten akut, dan keracunan timbal akut (Saraswati. S, 2009).

0 comments:

Posting Komentar