Infolinks In Text Ads

Penatalaksanaan Gloukoma Fakolitik

Glaukoma Fakolitik merupakan suatu glaukoma sekunder yang timbul sebagai obat keluarnya protein lensa melalui kapsul lensa yang katarak matur atau hipermatur.

Patofisiologi
Pada perkembangan katarak menjadi matur sampai dengan hipermatur, kompisisi protein lensa berubah menjadi protein dengan komponen molekul kelas berat. Protein lensa ini dapat keluar melalui kapsul lensa (yang tampaknya intak) dan membantu jaring trabekula.
Protein ini juga merangsang terjadinya reaksi peradangan dan respons makrofak dimana makrofak ini akan memakan protein lensa sehingga menambah pembuntuan pada saluran pembuangan.

Gejala Klinis

    Tiba-tiba mata merah dan nyeri
    Visus menurun sudah sangat lama
    Hiperemi siliar dan konjungtiva
    Edema kornea
    Lensa katarak matur / hipermatur
    TIO sangat tinggi
    Sudut bilik mata depan terbuka


Diagnosis / Cara Pemeriksaan
Anamnesis:
- Mata merah dan nyeri
- Riwayat penglihatan sudah sangat lama menurun sebelum terjadi mata merah dan nyeri

     Visus: antara dapat melihat goyangan tangan (HM == Hand Movement) sampai persepsi cahaya (LP = Light Perception).
    Dengan lampu senter yang terang akan tampak:

    hiperemi perilimbal
    hiperemi konjungtiva
    kornea suram (edema)

    Dengan "lampu celab biomicrosope" akan tampak lensa katarak matur
    Tonometer : TIO > 21 mmHg
    Gonioskopi: sudut bilik mata depan terbuka


Diagnosis Banding
1. Glaukoma fakomorfik

    Katarak imatur atau matur
    Sudut bilik mata depan tertutup

2. Glaukoma sekunder karena uveitis:

    Sinekia posterior total, iris bombans, sudut tertutup atau dapat juga berupa miosis dengan sudut terbuka.

3. Glaukoma neovaskular

    Neovaskularisasi pada iris.

4. Glaukoma primer sudut tertutup akut

    Lensa jernih, bilik mata depan tertutup.


Penatalaksanaan Gloukoma Fakolitik
I. Segera menurunkan TIO dengan obat-obatan:

    Glycerol 1 ml/kgBB dalam 50% larutan, dapat ditambahkan sari jeruk (lihat pengobatan untuk glaukoma primer sudut tertutup akut)
    Bila TIO tetap 30 mmHg atau glycerol tidak dapat dipakai, maka diberi Mannitol 20% 1-2 gr/kgBB dalam infus 60 tetes/menit)
    Acetazolamide langsmig 500 mg (2 tablet), kemudian 250 mg tiap 6 jam
    Timolol 0,25% - 0,5 % tetes tiap 12 jam

II. Menekan reaksi radang dengan Kortikosteroid topikal.
III. Bila TIO sudah turun 30 mmHg, dapat dilakukan pembedahan ekstraksi katarak.

0 comments:

Posting Komentar