Infolinks In Text Ads

kriteria pemeriksaan fisik yang penting

a. Tanda-tanda vital / vital sign (suhu, nadi, pernapasan dan tekanan darah)
b. Observasi keaadaan umum pasien dan perilakunya
c. Kaji adanya perubahan penglihatan dan pendengaran
d. Pengakajian head to toe seluruh sistem tubuh dengan memaksimalkan tehnik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi

Berikut ini merupakan detail pemeriksaan fisik, yang meliputi head to toe dan pendekatan sistem tubuh adalah :
Sistem syaraf pusat
• Kaji LOC (level of consiousness) atau tingkat kesadaran : dengan melakukan pertanyaan tentang kesadaran pasien terhadap waktu, tempat dan orang
• Kaji status mental
• Kaji tingkat kenyamanan, adanya nyeri dan termasuk lokasi, durasi, tipe dan pengobatannya.
• Kaji fungsi sensoris dan tentukan apakah normal atau mengalami gangguan. Kaji adanya hilang rasa, rasa terbakar/panas dan baal.
• Kaji fungsi motorik seperti : genggaman tangan, kekuatan otot, pergerakan dan postur
• Kaji adanya kejang atau tremor
• Kaji catatan penggunaan obat dan diagnostik tes yang mempengaruhi SSP.
Sistem Kardiovaskular
• Kaji nadi : frekuensi, irama, kualitas (keras dan lemah) serta tanda penurunan kekuatan/pulse deficit
• Periksa tekanan darah : kesamaan antara tangan kanan dan kiri atau postural hipotensi
• Inspeksi vena jugular seperti distensi, dengan membuat posisi semi fowlers
• Cek suhu tubuh dengan metode yang tepat, atau palpasi kulit.
• Palpasi dada untuk menentukan lokasi titik maksimal denyut jantung
• Auskultasi bunyi jantung S1- S2 di titik tersebut, adanya bunyi jantung tambahan, murmur dan bising.
• Inspeksi membran mukosa dan warna kulit, lihat tanda sianosis (pucat) atau kemerahan
• Palpasi adanya edema di ekstremitas dan wajah
• Periksa adanya jari-jari tabuh dan pemeriksaan pengisian kapiler di kuku
• Kaji adanya tanda-tanda perdarahan (epistaksis, perdarahan saluran cerna, phlebitis, kemerahan di mata atau kulit.
• Kaji obat-obatan yang mempengaruhi sistem kardiovaskular dan test diagnostik.

0 comments:

Posting Komentar