Infolinks In Text Ads

PATOFISIOLOGI Hipoparatyroidisme

Hipoparatyroidisme (rendahnya kadar PTH) merupakan kelainan metabolik yang ditandai dengan hipokalsemia, yang secara klinik akan mengakibatkan tetani. Dalam keadaan normal, kadar kalsum dalam plasma adalah 2,3 – 2,6 mmol. Hiperkalsemia sampai 3.00 mmol/l, masih belum menimbulkan gejala. Demikian pula hipokalsemia derajat ringan (kalsium turun sampai 2.00 mmol/l ) masih belum menimbulkan gejala.

Terdapat 2 tanda klink utama untuk mendeteksi terdapatnya tetani, yaitu tanda chvostek dan tanda trousseau.

Penyebab umum adalah ikut terangkatnya kelenjar paratyrod pada saat tyroidektomi (angkanya berkisar 0 – 25 %). Penyebab lannya adalah ideopatik. Pemberian tera radioyodin terdapat kelainan kelenjar tyroid sering berpengaruh pula terhadap rendahnya hormon PTH.

Hipoparatyroidisme merupakan kelainan metabolik dengan gejala klink yang nyata, tetapi perubahan morfologik yang minimal. Terdapat abnormalitas biokimia (hipokalsemia dan hiperfosfatemia) dengan manifestasi klinik yang sangat luas. Yang menonjol adalah tetani, konvulsi, laringospasme (dapat menimbulkan anoksia yang fatal).

Hipokalsemia akan merangsang timbulnya manifestasi neuromuskuler, yaitu paraestesia dan kejang. Iritabilitas neuomuskuler ini dapat diperiksa dengan memeriksa ada tidaknya tanda chvostek (chvostek's sign). Disamping itu terdapat barbagai abnormaitas sistem saraf lainnya.

0 comments:

Posting Komentar