Infolinks In Text Ads

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK CHEROSIS HEPATIS

  1. Skan / biopsi hati: Mendeteksi infiltrat lemak, fibrosis, kerusakan jaringan hati
  2. Kolesistografi/kolongiografi: Memperlihatkan penyakit duktus empedu, yang mungkin sebagai faktor presdisposisi
  3. Esofagoskopi: Dapat menunjukkan adanya varises esofagus
  4. Portografi trans hepatik perkutaneus:  Memperlihatkan sirkulasi sistem vena portal
  5. Billirubin serum: meningkat karena gangguan seluler, ketidakmampuan hati untuk mengkonjugasi atau obstruksi billier
  6. AST (SGOT) / ALT (SGPT), LDH: Meningkat karena kerusakan seluler dan mengeluarkan enzym.
  7. Alkaline fosfatase: Meningkat karena ekskresi
  8. Albumin serum: Menurun karena penurunan sintesis
  9. Globulin  (IgA dan IgG): Peningkatan Sintesis
  10. Drah lengkap: Hb/Ht dan SDM mungkin menurun karena perdarahan. Kerusakan SDM dan anemia terlihat dengan hipersplenisme dan defisiensi besi. Leukopenia mungkin ada sebagai akibat  hipersplenisme
  11. Protrombin time memanjang (penurunan sintesis protrombin)
  12. Fibrinogen: Menurun
  13. BUN: Meningkat menunjukkan kerusakan darah/protein
  14. Amonia serum: Meningkat karena ketidak mampuan untuk berubah dari amonia menjadi urea
  15. Glukosa serum: Hipoglikemia diduga mengganggu glikogenesis
  16. Elektrolit: Hipokalemia menunjukkan peningkatan aldosteron, meskipun berbagai ketidakseimbangan dapat terjadi
  17. Kalsium: Mungkin menurun sehubungan dengan gangguan absorbsi vitamin D
  18. Pemeriksaan nutrient: Defisiensi vitamin A, B12, C, K, asam folat dan mungkin besi
  19. Urobillin feces meningkat (n = 90 – 280 mg/hari).
  20. Urobillin urine meninglkat (n = 0,1 – 1,0 erlich u/dl).
  21. Kadar bilirubin direk dan indirek meningkat. (Direk n = 0,1 – 0,3 mg/dl. Indirek n = 0,2 – 0,8 mg/dl).

0 comments:

Posting Komentar