Infolinks In Text Ads

penyebab Osteomielitis

Patofisiologi
Staphylococcus merupakan penyebab 70 % sampai 80 % infeksi tulang. Organisme patologik lainnya yang sering dijumpai pada osteomielitis meliputi Proteus, Pseudomonas, dan Escerichia coli. Terdapat peningkatan insiden infeksi resisten penisilin, nosokomial, gram negatif dan anaerobic.
Awitan osteomielitis setelah pembedahan ortopedi dapat terjadi dalam tiga bulan pertama dan sering berhubungan dengan penumpukan hematoma atau infeksi superficial. Infeksi awitan lambat terjadi antara 4 sampai 24 bulan setelah pembedahan. Osteomielitis awitan lama biasanya akibat penyebaran hematogen dan terjadi 2 tahun atau lebih setelah pembedahan.

Respon inisial terdapat infeksi adalah salah satu dari inflamasi, peningkatan vaskularisasi, dan edema. Setelah 2 atau 3 hari, trombosis pada pembuluh darah terjadi pada tempat tersebut mengakibatkan iskemia dengan nekrosis tulang sehubungan dengan peningkatan tekanan jaringan dan medulla. Infeksi kemudian berkembang ke kavitas medulari dan ke bawah perioteum dan dapat menyebar ke jaringan lunak atau sendi di sekitarnya. Kecuali bila proses infeksi dapat dikontrol awal, kemudian akan terjadi bentuk abses tulang.

Pada perjalanan alamiahnya, abses dapat keluar spontan, namun yang lebih sering harus dilakukan insisi dan drainase oleh ahli bedah. Abses yang terbentuk dalam dindingnya terbentuk oleh daerah jaringa mati, namun seperti pada rongga abses pada umumnya, jaringan tulang mati tidak mudah mencair dan mengalir keluar. Rogga tidak dapat mengempis dan sembuh, seperti yang yang terjadi pada jaringan lunak. Terjadi pertumbuhan tulang baru dan mengelilingi sequestrum. Jadi meskipun tampak terjadi proses penyembuhan, sequestrum infeksius kronis yang tetap ada, tetap rentan mengeluarkan abses kambuhan sepanjang hidup pasien ( osteomielitis kronik ).

0 comments:

Posting Komentar