Infolinks In Text Ads

ASUHAN KEPERAWATAN PENATALAKSANAAN OTITIS EKSTERNA DIFUSA

BATASAN
Otitis eksterna difusa ialah infeksi pada kulit Meatus Akustikus Eksternus (MAE).

ETIOLOGI
Kuman penyebab terbanyak ialah Streptokokus, Stafilokokus, tetapi dapat pula dari golongan jamur (Aspergilus atau Kandida).

PATOFISIOLOGI
Sebagai faktor predisposisi:
1. Faktor endogen :

    Keadaan umum yang buruk akibat anemia, hipovitaminosis, diabetes mellitus, atau alergi

2. Faktor eksogen :

    Trauma karena tindakan mengorek telinga.
    Suasana lembab, panas, atau alkalis didalam MAE.
    Udara yang lembab dan panas menyebabkan oedema pada stratum korneum kulit
    MAE, sehingga menurunkan resistensi kulit terhadap infeksi.
    Kelembaban kulit yang tinggi setelah berenang/mandi menyebabkan maserasi.
    Bentuk MAE yang tidak lurus menyulitkan penguapan dan mengakibatkan kulit MAE lebih sering dalam keadaan lembab.
    Keadaan-keadaan tersebut menimbulkan rasa gatal yang mendorong penderita mengorek telinga, sehingga trauma yang timbul akan memperhebat perjalanan infeksi.


DIAGNOSIS
1. Anamnesis:

    Rasa gatal sampai rasa nyeri di dalam liang telinga.
    Telinga berair (otorea).
    Pendengaran normal atau sedikit berkurang.


2. Pemeriksaan:

    MAE terisi sekret serous (alergi), purulen (infeksi kuman), keabu-abuan atau kehitaman (jamur).
    Kulit MAE oedema, hiperemi merata sampai ke membran timpani.


DIAGNOSIS BANDING
Otitis media

PENYULIT

    Perikondritis
    Dermatitis aurikularis
    Erisipelas

TERAPI

    Membersihkan dan mengeringkan telinga setiap hari.
    Menghilangkan faktor predisposisi.
    Pemasangan tampon pita 1/2 cm X 5 cm yang dibasahi dengan larutan Burowi di dalam MAE. Tampon dibiarkan selama 24 jam, dan selalu ditetesi dengan larutan Burowi agar tetap basah.
    Sebagai pengganti larutan Burowi dapat dipakai tetes telinga yang mengandung antiseptik dan steroid.
    Pada infeksi jamur dapat digunakan tetes telinga yang mengandung Nistatin, atau larutan asam salisilat 1% dalam alkohol. (Jangan digunakan pada perforasi membran timpani ). Tetes telinga diberikan 3 kali sehari, selama satu minggu.
    Untuk menghilangkan rasa nyeri diberikan analgesik seperti Metampiron 500 mg, atau Asam mefenamat 250 mg.

0 comments:

Posting Komentar