Infolinks In Text Ads

Tissue management atau manajemen jaringan luka

Tissue management atau manajemen jaringan luka ditujukan untuk menyiapkan bantalan luka. Oleh karena itu dipandang perlu untuk segera melakukan debridement untuk mengangkat jaringan nekrotik dan slough. Debridement dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, yaitu:

1. Autolytic debridement.

Debridement autolitik didasarkan pada kemampuan macrofag untuk memfagositosis debris dan jarngan nekrotik. Penggunaan Hydrocoloids dan hydrogels digunakan secara luas untuk mendukung lingkungan yang lembab yang akan meningkatkan aktifitas makrofag. Alginat juga dapat digunakan untuk mendukung suasana lembab.

2. Biological debridement.

Maggots atau belatung berasal dari larva lalat lucilia sericata yang mensekresikan enzim yang dapat memecah jaringan nekrotik menjadi semi-liquid form (lunak) sehingga dapat dicerna oleh belatung dan hanya meninggalkan jaringan yang sehat (Thomas, 2001).

3. Enzymatic debridement.

Debridemen enzimatik juga dapat mendukung autolysis sontohnya penggunaan enzym seperti elastase, collagenase, dan fibrinolysin. Enzim-enzim tersebut dapat melepaskan ikatan jaringan nekrotik terhadap bantalan luka (Douglass, 2003).

4. Mechanical debridement.

Metode mechanical debridement antara lain; wet-to-dry dressing dengan menggunakan kasa yang dilembabkan dengan NaCL kemudian ditempelkan pada luka dan dibiarkan mengering, setelah itu diangkat. Cara ini dapat mengangkat slough dan eschar ketika balutan luka diganti namun efek negatifnya menimbulkan nyeri pada pasien dan dapat merusak jaringan yang baru. Irigasi dengan tekanan tinggi juga dapat digunakan dan efektif untuk jumlah bakteri pada luka dibanding dengan mencuci luka dengan cara biasa.

5. Sharp atau Surgical debridement.

Merupakan metode debridement yang paling cepat namun tidak cocok untuk semua jenis luka (utamanya luka dengan perfusi jelek) selain itu sharp/surgical debridement dapat menimbulkan resiko perdarahan, oleh karena itu harus dilaksanakan oleh petugas yang telah kompeten, terlatih dan profesional (Faibairn, et el., 2002).

0 comments:

Posting Komentar