A. Pengertian Demam Berdarah / Dengue Hemoragic Fever (DHF)
Demam Berdarah / Dengue Hemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh Arbovirus (Arthropodborn Virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk AEDES (AEDES ALBOPICTUS dan AEDES AEGEPTY)
B. Penyebab Demam Berdarah / Dengue Hemoragic Fever (DHF)
Penyebab Demam Berdarah / Dengue Hemoragic Fever (DHF) adalah Arbovirus (Arthropodborn Virus) melalui gigitan nyamuk Aedes (Aedes Albopictus dan Aedes Aegepty)
nyamuk aedes aegypti
C. Tanda dan gejala Demam Berdarah / Dengue Hemoragic Fever (DHF)
Tanda dan gejala penyakit DHF adalah :
Meningkatnya suhu tubuh
Nyeri pada otot seluruh tubuh
Suara serak
Batuk
Epistaksis
Disuria
Nafsu makan menurun
Muntah
Ptekie
Ekimosis
Perdarahan gusi
Muntah darah
Hematuria masif
Melena
D. Klasifikasi Demam Berdarah / Dengue Hemoragic Fever (DHF)
Klasifiksi DHF menurut WHO
Derajat I
Demam disertai gejala tidak khas, terdapat manifestasi perdarahan (uji tourniquet positif)
Derajat II
Derajat I ditambah gejala perdarahan spontan dikulit dan perdarahan lain.
Derajat III
Kegagalan sirkulasi darah, nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun (20 mmhg, kulit dingin, lembab, gelisah, hipotensi)
Derajat IV
Nadi tak teraba, tekanan darah tak dapat diukur
Pemeriksaan Diagnostik Demam Berdarah / Dengue Hemoragic Fever (DHF)
Darah Lengkap = Hemokonsentrasi (Hemaokrit meningkat 20 % atau lebih), Thrombocitopeni (angka thrombosit 100. 000/ mm3 atau kurang)
Serologi = Uji HI (hemaaglutinaion Inhibition Test)
Rontgen Thorax = Effusi Pleura
E. Pathways Demam Berdarah / Dengue Hemoragic Fever (DHF)
Download Pathway Demam Berdarah / Dengue Hemoragic Fever (DHF)
F. Penatalaksanaan Demam Berdarah / Dengue Hemoragic Fever (DHF)
Medik
DHF tanpa Renjatan
Beri minum banyak ( 1 ½ - 2 Liter / hari )
Obat antipiretik, untuk menurunkan panas, dapat juga dilakukan kompres
Jika kejang maka dapat diberi luminal ( anticonvulsan ) untuk anak <1 th dosis 50 mg IM dan untuk anak >1th 75 mg IM. Jika 15 menit kejang belum teratasi , beri lagi luminal dengan dosis 3 mg / Kg BB anak <1 th dan pada anak >1th diberikan 5 mg/ Kg BB.
Berikan infus jika terus muntah dan hematokrit meningkat
DHF dengan Renjatan
Pasang infus RL
Jika dengan infus tidak ada respon maka berikan plasma expander ( 20 – 30 ml/ kg BB )
Tranfusi jika Hb dan Ht turun
Keperawatan
Pengawasan tanda – tanda Vital secara kontinue tiap jam
Pemeriksaan Hb, Ht, Trombocyt tiap 4 Jam
Observasi intike - output
Pada pasien DHF derajat I : Pasien diistirahatkan, observasi tanda vital tiap 3 jam , periksa Hb, Ht, Thrombosit tiap 4 jam beri minum 1 ½ liter – 2 liter per hari, beri kompres
Pada pasien DHF derajat II : Pengawasan tanda vital, pemeriksaan Hb, Ht, Thrombocyt, perhatikan gejala seperti nadi lemah, kecil dan cepat, tekanan darah menurun, anuria dan sakit perut, beri infus.
Pada pasien DHF derajat III : Infus guyur, posisi semi fowler, beri O2 pengawasan tanda – tanda vital tiap 15 menit, pasang cateter, observasi produksi urine tiap jam, periksa Hb, Ht dan thrombocyt.
Resiko Perdarahan
Obsevasi perdarahan : Pteckie, Epistaksis, Hematomesis dan melena
Catat banyak, warna dari perdarahan
Pasang NGT pada pasien dengan perdarahan Tractus Gastro Intestinal
Peningkatan suhu tubuh
Observasi / Ukur suhu tubuh secara periodik
Beri minum banyak
Berikan kompres
F. Asuhan Keperawatan pada pasien Demam Berdarah / Dengue Hemoragic Fever (DHF)
Pengkajian
Kaji riwayat Keperawatan
Kaji adanya peningkatan suhu tubuh, tanda perdarahan, mual muntah, tidak nafsu makan, nyeri ulu hai, nyeri otot dan tanda – tanda renjatan (denyut nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin dan lembab, terutama pada ekstremitas, sianosis, gelisah, penurunan kesadaran)
Diagnosa Keperawatan
Kekurangan Volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler , perdarahan, muntah, dan demam
Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan perdarahan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada nafsu makan
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus
Perubahan proses proses keluarga berhubungan dengan kondisi anak
Perencanaan
Anak menunjukkan tanda – tanda terpenuhinya kebutuhan cairan
Anak menunjukkan tanda – tanda perfusi jaringan perifer yang adekuat
Anak menunjukkan tanda – tanda vital dalam batas normal
Keluarga menunjukkan koping yang adaptif
Implementasi
Mencegah terjadinya kekurangan volume cairan
Mengobservasi tanda – tanda vital paling sedikit setiap 4 jam
Monitor tanda – tanda meningkatnya kekurangan cairan : turgor tidak elastis, ubun – ubun cekung, produksi urine menurun
Mengobservasi dan mencatat intake dan output
Memberikan hidrasi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh
Memonitor nilai laboratorium : elektrolit / darah, BJ urin , serum tubuh
Mempertahankan intake dan output yang adekuat
Memonitor dan mencatat berat badan
Memonitor pemberian cairan melalui intra vena setiap jam
Mengurangi kehilangan cairan yang tidak telihat (insesible water loss / IWL)
Perfusi jaringan Adekuat
Mengkaji dan mencatat tanda – tanda Vital (kualitas dan Frekwensi denyut nadi, tekanan darah , Capillary Refill )
Mengkaji dan mencatat sirkulasi pada ekstremitas (suhu , kelembaban dan warna)
Menilai kemungkinan terjadinya kematian jaringan pada ekstremitas seperti dingin , nyeri , pembengkakan kaki )
Kebutuhan nutrisi adekuat
Ijinkan anak memakan makanan yang dapat ditoleransi anak. Rencanakan untuk memperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan anak meningkat.
Berikan makanan yang disertai dengan suplemen nutrisi untuk meningkatkan kualitas intake nutrisi
Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan teknik porsi kecil tetapi sering
Menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama dan dengan skala yang sama
Mempertahankan kebersihan mulut pasien
Menjelaskan pentingnya intake nutirisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit
Mempertahankan suhu tubuh normal
Ukur tanda – tanda vital suhu tubuh
Ajarkan keluarga dalam pengukuran suhu
Lakukan “ tapid sponge” (seka) dengan air biasa
Tingkatkan intake cairan
Berikan terapi untuk menurunkan suhu
Mensupport koping keluarga Adaptif
Mengkaji perasaan dan persepsi orang tua atau anggota keluarga terhadap situasi yang penuh stress
Ijinkan orang tua dan keluarga untuk memberikan respon secara panjang lebar dan identifikasi faktor yang paling mencemaskan keluarga
Identifikasikan koping yang biasa digunakan dan seberapa besar keberhasilannya dalam mengatasi keadaan
G. Pencegahan Demam Berdarah / Dengue Hemoragic Fever (DHF)
Menghindari atau mencegah berkembangnya nyamuk Aedes Aegepty dengan cara:
Rumah selalu terang
Tidak menggantung pakaian
Bak / tempat penampungan air sering dibersihkan dan diganti airnya minimal 4 hari sekali
Kubur barang – barang bekas yang memungkinkan sebagai tempat terkumpulnya air hujan
Tutup tempat penampungan air
Perencanaan pemulangan dan Pendidikan Kesehatan
Berikan informasi tentang kebutuhan melakukan aktifitas sesuai dengan tingkat perkembangan dan kondisi fisik anak
Jelaskan terapi yang diberikan, dosis, efek samping
Menjelaskan gejala – gejala kekambuhan penyakit dan hal yang harus dilakukan untuk mengatasi gejala
Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan
DAFTAR PUSTAKA
Buku ajar IKA infeksi dan penyakit tropis IDAI Edisi I. Editor : Sumarmo, S Purwo Sudomo, Harry Gama, Sri rejeki Bag IKA FKUI jkt 2002.
Christantie, Effendy. SKp, Perawatan Pasien DHF. Jakarta, EGC, 1995
Prinsip – Prinsip Keperawatan Nancy Roper hal 269 – 267
Description: Askep Demam Berdarah / Dengue Hemoragic Fever (DHF) Rating: 4.5 Reviewer: Kang Kapuk - ItemReviewed: Askep Demam Berdarah / Dengue Hemoragic Fever (DHF)
0 comments:
Posting Komentar