Infolinks In Text Ads

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PENUNJANG DEMAM TIFOID

Pemeriksaan laboratorium penunjang diagnosis demam tifoid dibagi dalam empat kelompok, yaitu:
  1. Pemeriksaan darah rutin
  2. Pemeriksaan biakan kuman
  3. Uji serologis, dan
  4. Pemeriksaan kuman secara molekuler.
Jumlah dan hitung jenis leukosit serta laju endap darah tidak mempunyai nilai sensitivitas ,
Spesifisitas dan nilai ramal yang cukup tinggi untuk dipakai membedakan penderita demam tifoid atau bukan, tetapi adanya leucopenia dan limfositosis relative menjadi dugaan kuat diagnosis demam tifoid.
Diagnosis pasti ditegakkan dari hasil biakan darah/sumsum tulang (pada awal penyakit) serta urine dan feces. Metode biakan darah mempunyai spesifisitas tinggi (95%) akan tetapi sensitivitasnya rendah (± 40%) terutama pada anak dan pada pasien yang sudah mendapatkan terapi antibiotika sebelumnya. Selain itu, hasil juga tergantung dari saat pengambilan pada perjalanan penyakit.

Pemeriksaan biakan perlu waktu lama (± 7 hari), harganya relative mahal dan tidak semua laboratorium bias melakukannya. Pemeriksaan kuman secara molekuler dengan melacak DNA dari specimen klinis menggunakan metode PCR masih belum memberikan hasil yang sangat memuaskan sehingga saat ini penggunaannya masih terbatas dalam laboratorium penelitian.

Metode pemeriksaan serologis mempunyai nilai penting dalam proses diagnostic demam tifoid, yang paling sering digunakan adalah tes Widal

0 comments:

Posting Komentar